Harakiri : Tradisi Bunuh Diri di Jepang

Jumat, 01 Februari 2013

Kalian pernah dengar nggak apa itu Harakiri?

Harakiri adalah salah satu tradisi dari negara yang biasa kita sebut negara matahari terbit. Ya, Jepang. Jepang memang termasuk negara yang bisa dibilang maju. Maju dalam hal pendidikan, sosial, kebutuhan dan lain-lain. Rakyatnya juga terkenal pintar. Bahkan negara ini juga pernag menjajah negara kita selama kurang lebih 3,5 tahun sebelum akhirnya kita merdeka di tahun 1945.

Balik lagi ke Harakiri!
Jadi, Harakiri adalah bunuh diri yang di lakukan untuk menjaga kehormatan keluarga atau jika seseorang telah merasa tidak kuasa untuk menanggung beban hidup. Harakiri juga di lakukan sebagian orang karena merasa dirinya tidak mampu bekerja keras layaknya orang-orang di sekitarnya dan menganggap dirinya tak berguna, lantas mengambil jalan pintas seperti bunuh diri ini.Di jepang, tradisi ini sudah mengakar sehingga masyarakat di sana menganggap hal ini adalah sesuatu yang tidak lagi tabu. Maka dari itu, Jepang menjadi negara dengan angka bunuh diri terbesar di dunia, bersama Rusia dan Hungaria, dengan skala mencapai 30.000 individu yang melakukan bunuh diri. Bahkan di jepang, angka bunuh diri mencapai lebih dari 30.000 selama 8 tahun terakhir ini.
(!!˚☐˚) waahh... banyak juga nih...
Ternyata negara seperti Jepang juga punya tradisi kayak gini ya...

Tradisi tersebut sudah di anggap wajar. Bahkan ada seseorang yang menulis tata cara dan panduan lengkap bunuh diri. Namanya Wataru Tsurumi. Menurutnya, bunuh diri adalah sesuatu yang tidak salah, karena itu merupakan hak dan kebebasan dari setiap individu, setiap orang berhak menentukan jalan yang ingin di tempuhnya sendiri. Dalam bukunya, bahkan Tsurumi memaparkan denagn gamblang metode-metode untuk bunuh diri, mulai dari meminum obat-obatan yang mematikan, memotong urat nadi, menggunakan karbon monoksida, dan sebagainya. Namun Tsurumi mengecam aksi bunuh diri massal yang juga marak di lakukan di jepang akhir-akhir ini. dia menilai bunuh diri adalah hak setiap individu, namun tidak boleh mengajak-ajak atau memprovokasi orang lain untuk ikut melakukannya. Namun begitu, Tsurumi berharap agar orang yang ingin bunuh diri dan membaca bukunya, tetap hidup. menurutnya, bunuh diri hanya boleh di lakukan jika orang merasa dalam tekanan hebat dan tidak kuat lagi menjalani kehidupan.
Ada-ada saja ya... (⌣́_⌣̀)
namanya juga tradisi.

Tapi ingat ya temen-temen,... bagaimanapun juga bunuh diri itu dilarang di agama kita. Seberat apapun masalah kita, kita harus berusaha menghadapi dan mengatasinya. Karena Allah tidak akan memberikan ujian yang melebihi batas kemampuan kita. Bunuh diri itu bukan menyelesaikan masalah. Jadi, tetep semangat jalani hidup ini.  \(´▽`)/

Jangan coba-coba bunuh diri ya,,,,


2 komentar:

Unknown mengatakan...

bagus banget artikelnya

Unknown mengatakan...

Gooddd

Posting Komentar